Tak sedikit ibu muda, baik yang bekerja maupun ibu rumah tangga, memilih menyusui minimal enam bulan dan bahkan komitmen hingga dua tahun demi pertumbuhan anak yang lebih alami.
ASI, dan terutama colostrum, disebut sebagai makanan alami pertama untuk bayi. Colostrum berupa cairan yang keluar sebelum ASI dari kelenjar susu ibu selama 24-72 jam pertama, disadari sebagai imun yang menjadi bekal seumur hidup.
ASI bahkan diyakini bisa membentuk pribadi anak lebih positif. Hubungan ibu dan anak pun terbukti lebih erat. Aktivitas menyusui dengan ASI yang dibarengi dengan komunikasi dan kontak mata, membuat ikatan ibu dan anak lebih erat.
"Yang kemudian muncul saat anak bertumbuh besar adalah ada insting yang kuat dari ibu ke anak, maupun sebaliknya," papar Jovita Roland, anggota Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI).Ibu dua anak ini mempercayakan ASI untuk kedua anaknya. Saat kedua anak menanjak balita, barulah Jovita memberikan suplemen susu cair segar sebagai pengganti ASI. Menurutnya, dengan ASI, anak juga tumbuh dengan perilaku yang sopan. Hal ini berkat perhatian yang melimpah dari sang ibu saat proses menyusui tersebut. Dengan demikian, kebutuhan anak untuk mendapatkan perhatian utuh dari orangtua sudah terpenuhi.
"Anak yang berperilaku cenderung keras atau kurang behave, faktornya karena kurang mendapat perhatian. Anak yang disusui dengan ASI sudah mendapat perhatian sepenuhnya, terutama dari ibu, melalui kontak mata, ikatan kuat, dan komunikasi yang baik yang terlatih sejak masa menyusui," papar Jovita.
Tentu saja dukungan sang Ayah juga menentukan keberhasilan masa menyusui. "Sebisa mungkin ibu tidak stres saat menyusui apalagi mengalami baby blues," lanjut Jovita.
Sumber : Kompas
Tuesday, 20 April 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment