Pages

Friday 16 April 2010

Saat Si Sulung Mendapatkan Adik Kembar

Si kembar sudah lahir. Rasanya bahagia sekali. Tapi, masalahnya akankah anak sulung Anda yang selama ini jadi pusat perhatian bisa menerima kehadiran adik kembarnya? Jangankan dua adik, kehadiran satu adik saja belum tentu bisa ia terima dengan lapang dada.

Selain kehadiran anak kembar, kebahagiaan dan kenyamanan anak pertama juga harus Anda pertimbangkan. Biasanya, si sulung akan merasa tergantikan. Bahkan, bisa jadi ia merasa Anda dan ayahnya akan mengabaikannya, serta tidak lagi menuruti keinginannya.
Jika sudah begitu, kehadiran adik-adik kecilnya ini akan berubah menjadi monster jahat di matanya. Perasaan itu normal dan wajar. Saat seperti ini, yang Anda bisa lakukan adalah dengan mencoba mengajak si sulung ikut terlibat dan membantu Anda menjaga adik-adiknya, agar ia juga tahu bahwa adik-adiknya tidak jahat. Intinya, jangan abaikan ia. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan bersama si sulung;- Membacakan cerita atau kisah yang menggambarkan tentang kehadiran bayi kembar dalam keluarga. Pastikan juga cerita itu mengikutsertakan si kakak dalam cerita. Ia akan tahu fungsi kakak dan kehadiran bayi (adik) bagi keluarga.
- Kunjungan ke teman atau keluarga yang punya anak kembar.
- Jelaskan kalau bayi belum bisa melakukan hal-hal yang sulit seperti dirinya, jadi masih membutuhkan bantuan orang dewasa.
- Jelaskan juga kalau perhatian Anda tidak akan berkurang padanya. Buktikan, dan jangan sekedar berjanji. Berikan juga waktu khusus untuknya.
- Berlatih mengurus adik kecil. Gunakan boneka untuk mengajarnya berlatih mengurus adik. Misalnya, menyanyikan lagu nina bobo, mengganti popok dan baju, juga mendorong stroller ketika berjalan-jalan.
- Berbicara dan cari tahu maunya saat si kecil bersikap kasar atau tidak bisa menerima kehadiran adiknya. Sehingga ia tidak merasa tersisihkan.
- Ajak saudara atau kerabat Anda untuk menjelaskan tentang kehadiran bayi dalam keluarga.
- Pastikan ada yang merawat si sulung sebelum Anda keluar dari perawatan rumah sakit. Misalnya kakek-nenek, bibi-paman, atau ayah.
Sumber : Kompas
Share/Save/Bookmark

0 komentar: