Pages

Tuesday 30 March 2010

Mensabotase Hubungan Dengan Halus

SEBUAH ungkapan mengatakan, mengenali diri sendiri saja susah, apalagi mengenal kepribadian orang lain. Nyatanya, komitmen dalam hubungan bukan akhir dari proses Anda mengenal pribadi pasangan, tapi justru titik awal.

Perjalanan cinta, baik dalam pernikahan maupun pacaran, memang berliku-liku. Pertentangan kerap muncul antara Anda dan pasangan. Sebab, selain satu sama lain masih saling menjajaki karakter, masing-masing Anda juga masih menyusun keinginan dan harapan akan hubungan di masa depan.

Di tengah perjalanan, bukan tak sedikit harapan itu luntur karena berbagai alasan. Idealnya, harapan Anda terhadap hubungan tidak boleh saling mengintimidasi, tapi saling mendukung. Berikut tiga tanda halus Anda mensabotase hubungan, seperti diulas Cosmopolitan.

Anda terlalu banyak bicara

Dengan semua situs sosial, seperti Facebook, Twitter, serta sarana chatting, e-mail, dan SMS rasanya tidak mungkin untuk tidak banyak berkomunikasi dengan kekasih atau suami, setidaknya secara tidak langsung. Tapi semua info tidak berguna tentang apa yang Anda lakukan mengurangi daya pikat misterius Anda di mata pasangan, kata Ian Kerner PhD, terapis seks dan penulis “She Comes First”.

"Kita semua pernah mendengar kalimat yang mengatakan bahwa keakraban melahirkan penghinaan, tetapi di era jaringan sosial kini, keakraban melahirkan sesuatu yang lebih buruk, yakni kebosanan."

Karenanya, simpan sebagian sisi misteri Anda dan tutupi sisi kebiasaan hidup Anda sehari-hari.

Anda tidak berpikir bahwa Anda hot

Apakah Anda kesulitan menerima pujian tentang tubuh Anda? Jauhkan prasangka buruk saat pasangan melihat bokong telanjang Anda sehabis mandi. Anda juga tidak percaya diri setiap kali pasangan mengelus perut Anda?

Kerner menegaskan, ketakutan kecil ini bisa lebih berbahaya dari yang Anda sadari karena harga diri buruk tentang tubuh dapat merusak kehidupan seks.

"Jika Anda tidak merasa seksi, Anda pasti tidak akan tertarik untuk berhubungan seks," kata Kerner. "Atau mungkin Anda hanya ingin melakukannya dengan lampu mati atau menanggalkan beberapa pakaian (tidak bugil seluruhnya). Banyak klien pria saya merasa sangat frustasi karena mereka menilai pasangannya cantik, tetapi pasangannya tidak percaya diri."

Agar perasaan tidak aman Anda tidak menyakiti hubungan, hal pertama yang harus dilakukan adalah menikmati setiap inci tubuh. Pelajari bagaimana Anda merasa seksi dengan kulit Anda dan, berhenti menunjukkan kelemahan di depan pasangan.

Memang, lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tapi mulai lah membuat transisi dengan memasukkan sedikit perubahan di kamar tidur. Misalnya, jika Anda benar-benar tidak ingin lampu menyala saat bercinta, cobalah menyalakan beberapa lilin sebagai gantinya. Cahaya lilin akan membentuk siluet indah tubuh Anda.

Anda bingung berharap dengan harapan realistis

Pernahkah Anda berkhayal pasangan melakukan sesuatu yang istimewa, misalnya membuat kejutan pesta ulang tahun? Kalau khayalan tersebut tidak terwujud, akankan Anda kecewa? Sikap semacam ini dapat mendatangkan malapetaka pada ikatan Anda dan pasangan.

"Anda tidak bisa berjalan ke dalam suatu hubungan dengan sebuah naskah," ujar Gunther. "Banyak di antara kita latah dengan harapan. Tidak masalah berharap beberapa hal dari pasangan, tetapi mereka harus ditempatkan pada posisi realistis agar sama-sama puas."

Dengan kata lain, jika pasangan Anda tidak pernah merencanakan liburan akhir pekan, berhenti merasa kecewa. Memang menyenangkan untuk memiliki harapan, tetapi jika harapan tersebut terus-menerus menyebabkan kekecewaan dalam hubungan, maka Anda hanya menetapkan diri untuk gagal.

Fokus lah pada apa yang sudah dilakukan pasangan (bukan apa yang tidak ia lakukan), dan dengan itu, Anda akan memperkuat—bukan mensabotase—hubungan.

Share/Save/Bookmark

0 komentar: