UJIAN Nasional (UN) kembali digelar, tak heran bila rasa cemas dan khawatir kerap menyelimuti setiap siswa dan siswi Sekolah Menengah. Menghilangkan rasa cemas yang menyelimuti setiap anak, maka orangtua lah yang memiliki peran penting dalam permasalahan yang satu ini.
Menyibak upaya apa saja yang perlu dilakukan orangtua agar anaknya fokus pada ujian, staf pengajar psikologi Universitas Tarumanegara, Jakarta, Henny E Wirawan MHum Psi, menjelaskan ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan orangtua, di antaranya:
Sesekali melihat anak belajar
Orangtua harus memberikan dukungan dan memberi apresiasi agar anaknya belajar dengan serius. Membatasi waktu bermain anak yang biasanya main ke mal, kini mengingatkan untuk melupakan sejenak kesenangannya. Anak harus diapresiasi supaya bisa memberikan hasil yang terbaik. Misalnya, saat belajar bisa diperiksa kembali jawaban yang benar. Peran orangtua kali ini tidak harus menemani anaknya belajar seperti anak Sekolah Dasar (SD), tapi orangtua sesekali menyempatkan waktu untuk melihat anaknya belajar.
Nasihat singkat
Nasihat singkat penting bagi anak-anak. Untuk itu, sebelum ujian dimulai, para orangtua bisa memberikan nasihat singkat pada anaknya. Atau ditanya bagaimana ujiannya hari ini bisa atau tidak. Setelah itu, orangtua bisa memberikan beberapa kalimat penyemangat.
Perhatikan makanan dan waktu istirahat anak
Makan dan istirahatnya pun perlu diperhatikan, jangan sampai anak tidur hingga larut malam. Hal ini perlu dilakukan supaya anak bisa mengerjakan soal ujian dengan baik. Sarapan juga perlu diperhatikan agar perut anak tidak kosong.
Orangtua harus tenang
Dalam situasi seperti ini orangtua harus tenang, karena kalau orangtuanya cemas, maka si anak pun bisa menjadi cemas. Ujian Nasional sering dinilai sebagai momok yang menakutkan, padahal ini adalah saatnya untuk menguji anak, lebih kepada ajang pembuktian apakah anak selama ini sudah belajar dengan baik.
Dukungan emosional
Orangtua pun perlu memberikan dukungan emosional. Misalnya, menepuk bahu atau memberikan pelukan kepada anak sebelum anaknya ujian, atau memberikan sedikit kalimat penyemangat, seperti “Mama dan Papa percaya kamu bisa mengerjakan semua soal dengan baik. Jangan pikirkan hasilnya, tetapi yang penting kamu bisa mengerjakan setiap soal dengan baik.”
Menambahkan agar anak bisa mengerjakan soal dengan baik dan tetap tenang, Henny memberikan strategi khusus.
“Untuk anak, harus berdoa sebelum ujian. Tidak perlu stres dalam menghadapi UN. Usahakan tetap tenang dan fokus pada soal-soal ujian. Alhasil, setiap soal bisa dijawab dengan mudah,” sarannya saat dihubungi okezone melalui telepon selulernya, Senin (22/3/2010).
Untuk lulus dari Ujian Nasional, setiap siswa memang harus memiliki nilai di atas standar yang telah ditetapkan, kadang kala tak semua siswa berhasil melewati tahapan ini dan ada beberapa yang tidak lulus UN. Tidak lulus ujian bukan berarti kesempatan meraih masa depan hilang begitu saja, karena masih ada ujian ulang yang bisa dijalani anak.
“Bagi mereka yang tidak lulus kan ada ujian her (ulang), jadi bisa dicoba lagi, karena masih ada kesempatan. Bila anak tidak lulus, maka orangtua pun harus bisa membesarkan hati anak. Jangan justru kalau mau ujian diancam harus lulus. Karena hal ini bisa menjadi beban bagi anak. Tidak usah dipaksakan agar anak bisa mengerjakan soal dengan maksimal,” tutupnya. Sumber :Okezone
Menyibak upaya apa saja yang perlu dilakukan orangtua agar anaknya fokus pada ujian, staf pengajar psikologi Universitas Tarumanegara, Jakarta, Henny E Wirawan MHum Psi, menjelaskan ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan orangtua, di antaranya:
Sesekali melihat anak belajar
Orangtua harus memberikan dukungan dan memberi apresiasi agar anaknya belajar dengan serius. Membatasi waktu bermain anak yang biasanya main ke mal, kini mengingatkan untuk melupakan sejenak kesenangannya. Anak harus diapresiasi supaya bisa memberikan hasil yang terbaik. Misalnya, saat belajar bisa diperiksa kembali jawaban yang benar. Peran orangtua kali ini tidak harus menemani anaknya belajar seperti anak Sekolah Dasar (SD), tapi orangtua sesekali menyempatkan waktu untuk melihat anaknya belajar.
Nasihat singkat
Nasihat singkat penting bagi anak-anak. Untuk itu, sebelum ujian dimulai, para orangtua bisa memberikan nasihat singkat pada anaknya. Atau ditanya bagaimana ujiannya hari ini bisa atau tidak. Setelah itu, orangtua bisa memberikan beberapa kalimat penyemangat.
Perhatikan makanan dan waktu istirahat anak
Makan dan istirahatnya pun perlu diperhatikan, jangan sampai anak tidur hingga larut malam. Hal ini perlu dilakukan supaya anak bisa mengerjakan soal ujian dengan baik. Sarapan juga perlu diperhatikan agar perut anak tidak kosong.
Orangtua harus tenang
Dalam situasi seperti ini orangtua harus tenang, karena kalau orangtuanya cemas, maka si anak pun bisa menjadi cemas. Ujian Nasional sering dinilai sebagai momok yang menakutkan, padahal ini adalah saatnya untuk menguji anak, lebih kepada ajang pembuktian apakah anak selama ini sudah belajar dengan baik.
Dukungan emosional
Orangtua pun perlu memberikan dukungan emosional. Misalnya, menepuk bahu atau memberikan pelukan kepada anak sebelum anaknya ujian, atau memberikan sedikit kalimat penyemangat, seperti “Mama dan Papa percaya kamu bisa mengerjakan semua soal dengan baik. Jangan pikirkan hasilnya, tetapi yang penting kamu bisa mengerjakan setiap soal dengan baik.”
Menambahkan agar anak bisa mengerjakan soal dengan baik dan tetap tenang, Henny memberikan strategi khusus.
“Untuk anak, harus berdoa sebelum ujian. Tidak perlu stres dalam menghadapi UN. Usahakan tetap tenang dan fokus pada soal-soal ujian. Alhasil, setiap soal bisa dijawab dengan mudah,” sarannya saat dihubungi okezone melalui telepon selulernya, Senin (22/3/2010).
Untuk lulus dari Ujian Nasional, setiap siswa memang harus memiliki nilai di atas standar yang telah ditetapkan, kadang kala tak semua siswa berhasil melewati tahapan ini dan ada beberapa yang tidak lulus UN. Tidak lulus ujian bukan berarti kesempatan meraih masa depan hilang begitu saja, karena masih ada ujian ulang yang bisa dijalani anak.
“Bagi mereka yang tidak lulus kan ada ujian her (ulang), jadi bisa dicoba lagi, karena masih ada kesempatan. Bila anak tidak lulus, maka orangtua pun harus bisa membesarkan hati anak. Jangan justru kalau mau ujian diancam harus lulus. Karena hal ini bisa menjadi beban bagi anak. Tidak usah dipaksakan agar anak bisa mengerjakan soal dengan maksimal,” tutupnya.
0 komentar:
Post a Comment