Pages

Monday 21 June 2010

Edukasi Anak lewat Media Film

MENONTON tayangan film, baik di televisi maupun bioskop terbukti merupakan cara ampuh sebagai media edukasi bagi anak. Dengan tampilan secara visual, anak lebih mudah mencerna.  
Tidak hanya sebagai sarana rekreasi dan hiburan bagi anak, pemutaran film memegang peran penting sebagai media edukasi. Anak-anak bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang apa pun saat menyaksikan sebuah tayangan. Tak terkecuali edukasi terkait problem kesehatan.

Bahkan, sebenarnya sejak bayi sekalipun, film adalah salah satu media yang mampu memengaruhi mereka. Dari film, anak-anak bisa mendapatkan berbagai hal, mulai dari meniru kata-kata, mengenal warna, benda, gerakan,  musikalitas, ritme, dan banyak hal. Anak menyukai film karena di dalamnya terdapat banyak sekali unsur.

Ada tema dan pesan, kaya akan gambar dan warna, tampilan katakata, gerakan visual, dan adeganadegan yang menghibur. Karena itu, tidak heran, PT Unilever dengan mereknya Lifebuoy berusaha menyelipkan pesan membudidayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di keluarga Indonesia melalui film ”Tanah Air Beta” produksi Alenia Pictures.

”Media film memang sosialisasi yang termasuk baru bagi kami. Kami memandang media film menampilkan audio dan visual yang hidup sehingga cukup efektif untuk menyampaikan pesan PHBS,” kata Senior Brand Manager Lifebuoy, Erwin Cahaya Adi, saat temu media dan screening film ”Tanah Air Beta” di Jakarta, belum lama ini.

Film ”Tanah Air Beta” sendiri berkisah soal keluarga yang terceraiberai karena perpisahan Timor Leste dan Indonesia. Dalam film tersebut diselipkan beberapa pesan-pesan kesehatan yang berhubungan dengan PHBS, salah satunya cuci tangan pakai sabun (CTPS).

Kebiasaan CTPS yang ditampilkan tersebut, di antaranya menggunakan sabun menggunakan Lifebuoy lima kali sehari, yaitu di saat mandi, mencuci tangan sebelum makan pagi, mencuci tangan sebelum makan siang, mencuci tangan sebelum makan malam, dan mencuci tangan setelah ke toilet.

”Dari segi tujuan dan segmen pasar film ini kita lihat sama dengan kampanye Lifebuoy, yaitu menyasar anak-anak. Apalagi, anak-anak saya rasa bisa menjadi agent of change untuk melakukan pembelajaran dan edukasi kepada masyarakat luas,” ujar Erwin.

Film ini, terang Erwin, juga mengandung nilai-nilai positif lainnya yang berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan anak seperti cinta Tanah Air, persaudaraan, toleransi antaretnis dan agama, serta tidak lupa memberikan contoh budaya hidup sehat seperti cuci tangan pakai sabun.

Produser film ”Tanah Air Beta Ari” Sihasale mengatakan, melalui film kita dapat membuka suatu perspektif dan bisa menjelaskan serta menggambarkan sesuatu dengan mudah lewat karya seni. ”Saya lebih mengarahkan film ini kepada anak-anak karena mereka yang akan menggantikan generasi tua. Jadi, tidak usah mengubah generasi tua, cukup dengan anak-anak,” kata Ari yang juga bermain sebagai seorang dokter dalam film ini.

Dia menambahkan, pihaknya setuju untuk bekerja sama dengan Lifebuoy dikarenakan adanya kesamaan visi dan misi dalam rangka pencerdasan dan edukasi generasi muda lewat media film. Dalam pernyataan tertulis, Vita Gamawan Fauzi selaku Ketua Umum TP PKK Pusat menyatakan, pihaknya mendukung penuh upaya edukasi dan sosialisasi PHBS melalui film ”Tanah Air Beta”. Dia menilai, sarana film sangat efektif untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.
Sumber : okezone

Share/Save/Bookmark

0 komentar: