Kita semua pasti pernah memasuki usia akil balik. Usia yang paling fluktuatif di sepanjang perjalanan manusia. Di usia ini, semuanya seolah menumpuk jadi satu. Mulai dari berprestasi di sekolah, pencarian jati diri, hingga keinginan untuk memiliki banyak teman. Tak jarang semua ini membuat anak remaja masuk ke dalam kegamangan hingga depresi.
Tanda-tanda depresi pada anak adalah, kurang nafsu makan, sering melamun, mengurung diri, hingga emosinya mudah sekali tersulut. Sebagai orangtua, situasi ini pasti akan membuat kita panik dan kebingungan mau melakukan apa agar anak kembali ceria.
University of Bologna di Itali, menyarankan kita untuk memberikan pelukan pada anak yang sedang mengalami masalah dan depresi. Sebab berdasarkan penelitian yang mereka lakukan selama 1 tahun, pelukan lebih efektif ketimbang obat-obat antidepresi. Ini terlihat pada anak-anak yang mengalami depresi dan diberikan obat antidepresan, ternyata mereka memiliki kecenderungan untuk kembali depresi.
Hal berbeda terjadi pada anak yang didampingi orangtuanya untuk melalui periode depresi. Bahkan hanya dengan pelukan hangat dari kedua orangtuanya, anak yang mengalami depresi bisa lebih percaya diri untuk menyelesaikan masalah.
Ada dua hal yang disarankan universitas yang ada di Itali ini kepada kita. Pertama, ketika anak mulai mengalami perubahan sikap, cobalah untuk berbicara sebagai teman baiknya agar mereka bisa lebih terbuka menceritakan segalanya. Kedua, jangan lupa berikan pelukan hangat bagi anak-anak, karena ternyata sentuhan ini tak hanya menekan stres tapi juga membebaskan mereka dari depresi.
(Prevention Indonesia Online)
Thursday, 29 July 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment