Pages

Monday 29 March 2010

Orang Tua Bahgia Bila Anak Cerdas

BEGITU banyak metode yang dipercaya meningkatkan kecerdasan bayi. Padahal untuk meningkatkan kecerdasan otak, bayi hanya butuh satu: Anda, orangtua.  
Prestasi akademik, beasiswa kuliah, atau menjadi ketua kelas merupakan sebuah pencapaian tertinggi seseorang anak di sekolah yang tentunya membuat orangtua bangga. Orangtua mana yang tidak bahagia apabila sang buah hati menerima salah satu atau bahkan ketiga prestasi tersebut.
 
Metode meningkatkan kecerdasan bayi saat ini sudah jamak dibicarakan di ruang publik. Mulai dari lorong rumah sakit bersalin, tempat kelompok bermain, hingga arisan ibu-ibu, bagaimana cara meningkatkan kecerdasan bayi menjadi fokus percakapan dan perhatian.
 
”Orangtua tentu selalu menginginkan yang terbaik untuk bayi mereka. Tetapi sekarang tampaknya lebih banyak yang fokus untuk berusaha dan lebih khawatir tentang bagaimana melakukan hal yang benar untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan bayi, khususnya perkembangan otak,” kata Nina Sazer O’Donnell, Direktur National Strategies for Success By 6, sebuah organisasi cara belajar inisiatif ala Amerika seperti dikutip WebMD.
 
Perhatian orangtua tidak berguna tanpa hal-hal baik yang dilakukan si anak. Sementara sebagai bayi, dia memiliki 100 miliar sel otak yang sudah terbentuk sejak lahir. Sel otak tersebut berkaitan dengan proses bernapas, detak jantung, dan fungsi fisiologis lainnya untuk kelangsungan hidupnya kelak. Kecerdasan juga dipengaruhi kegiatan esensial selama lima tahun pertama bayi yang berguna bagi proses pembelajaran.
 
”Apa yang terjadi selama lima tahun pertama kehidupan dapat memiliki dampak besar tidak hanya seberapa baik otak bayi berkembang saat ini, tetapi seberapa baik bayi belajar dan tumbuh sepanjang masa hidupnya,” terang Christopher P Lucas MD, Direktur Early Childhood Service di NYU Child Study Center yang juga profesor psikiatri anak dan remaja di NYU School of Medicine, Amerika Serikat.

Ketika para pakar percaya bahwa perkembangan otak bayi adalah sebagian besar masih misteri, apa yang kita tahu adalah betapa besarnya peran naluri alami para orangtua untuk membesarkan anak-anaknya untuk mencapai kesuksesan.
 
Mengingat saat ini ibu melahirkan di era berteknologi tinggi, orangtua di belahan dunia manapun lantas menghubung-hubungkan hal itu dengan asumsi bahwa dengan pembelajaran menggunakan teknologi tinggi dapat menjadi cara mudah untuk mendidik anak hingga dia tumbuh dewasa dan sehat.

Hal itu ternyata tidak selamanya benar. Contohnya salah satu model pembelajaran bayi melalui video edukasi, seperti Baby Einstein. Ternyata dari penelitian yang baru-baru ini dilakukan, hal itu terbukti kurang dapat membantu perkembangan otak bayi. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Pediatrics ini menunjukkan video tersebut tidak membantu otak bayi untuk belajar, bahkan justru dapat memperlambat penyerapan kosakata baru.

Tetapi para ahli di luar penelitian itu mengatakan, mungkin bukan jenis video yang memengaruhi perkembangan otak bayi, tetapi lebih penting adalah apa yang menggantikan proses melalui video itu yaitu kurangnya kontak fisik antara orangtua dan bayi.
”Mungkin secara sederhana dapat dijelaskan bahwa dengan bayi hanya menonton video di depan layar televisi, mereka tidak terlibat kontak batin penuh kasih dengan orangtua, akrab dengan pengasuh, dan bayi belajar dari mencintai orang dewasa,” ujar Jill Stamm PhD, penulis buku ”Bright From The Start: The Simple, Science-Backed Way to Nurture Your Child’s Developing Mind From Birth to Age 3”.
 
O’Donnell sendiri langsung menyetujui pernyataan tersebut. ”Yang paling penting untuk bayi sejak seribu tahun yang lalu dan masih berlaku hingga saat ini adalah Anda. Orangtua adalah peran terbaik bagi bayi sebagai alat belajar,” tandasnya.

Memang, para ahli menyimpulkan bahwa berbicara dengan bayi Anda, bermain dengan bayi Anda, memerhatikan apa kepentingan bayi Anda, dan menggunakan kesukaan mereka untuk menyambungkan stimulan yang pada akhirnya merangsang otak bayi Anda untuk tumbuh dan berkembang.
 
Selain itu, O’Donnell menyatakan bahwa acara pendidikan di TV seperti serial Sesame Street atau bahkan video edukasi Baby Einstein tidak selalu berarti buruk. Selama hal itu hanya dijalankan sebagai pendamping, bukan pengganti kontak fisik dengan sang anak.
 
”Pengalaman yang memiliki kandungan emosional dan interaksi manusia secara langsung merupakan hal yang menyenangkan dan lebih bermakna bagi bayi. Mereka berlaku seperti lem untuk memori mereka, membantu mereka untuk mengambil apa yang mereka lihat dan dengar, lalu mulai belajar,” kata O’Donnell.
 
Para ahli mengatakan, di antara cara-cara terbaik untuk meningkatkan kecerdasan otak adalah dengan membaca.
 
Tetapi jangan hanya membaca untuk anak Anda, namun membaca bersama-sama. O’Donnell menuturkan, membaca merupakan kegiatan bagus karena akan menjadi pengalaman interaktif yang melibatkan imajinasi dan keingintahuan mereka.
 
”Jika Anda menjadikan anak hanya penerima atau pasif, mereka akan mendapatkan lebih kecil pengalaman dibanding jika Anda melibatkan mereka dalam proses,” imbuh O’Donnell. Dalam hal membaca, dia mengatakan, proses ini akan berhasil apabila Anda biarkan dia memilih gambar mana yang dia suka dan membatu mereka mengidentifikasi warna, bentuk, binatang, atau apa pun yang melibatkan kepentingan mereka.
 
Selain menjalankan peran aktif dalam proses belajar anak Anda, para ahli anak menjelakan bahwa hanya dengan mencintai dengan tulus dan mengasuh bayi Anda dengan semangat juga akan menambah ”tegangan watt” pada kemampuan otak anak.

”Beberapa pengasuh percaya bahwa ketika mereka menaruh bayi di depan TV dan dia duduk tenang, tidak membuat keributan, mereka mengaku bahagia dan puas. Tapi, banyak yang tidak menyadari bahwa ketika bayi stres, sangat sering mereka merespons dengan menutup diri. Ketika mereka melakukan itu, proses belajar menjadi terhambat,” kata O’Donnell.

Para pakar perkembangan anak juga setuju bahwa mainan dapat menjadi cara yang bagus untuk membantu mendorong pertumbuhan kemampuan otak bayi Anda. Tidak heran, makin banyak perusahaan penjual mainan bayi yang gencar berpromosi kepada orangtua agar produknya terbeli.
 
Sandra Gordon, ibu dari dua anak dan penulis buku ”Consumer Reports Best Baby Products” mengatakan, kata kunci untuk memilih mainan dan kegiatan yang baik untuk anak Anda yaitu harus mengikuti tahap-tahap alami perkembangan si buah hati. Ketika Anda melakukan itu, lanjut dia, Anda dapat berbicara bahasa bayi yang bisa dimengerti mereka. Gordon merekomendasikan mainan sederhana yang sesuai dengan usia mereka sehingga anak Anda tidak frustrasi. Bayi, kata dia, paling tertarik pada gerakan dan suara, jadi mainan yang bergemerincing atau kunci yang berbunyi akan merangsang mereka.

Ketika mereka berusia lebih besar, dia menyarankan untuk membeli mainan yang bertekstur sehingga mereka dapat menyentuh dan bisa diraba dengan tangan mereka, seperti boneka binatang.
 
”Saat bayi berusia 9 bulan, Anda dapat bermain dengan memilah bentuk mainan dan puzzles. Anda dapat juga bermain dengan menyembunyikan mainan di dalam sebuah kotak untuk melihat apakah bayi Anda dapat menemukannya. Kegiatan ini membangun unsur kejutan dan dibangun di atas konsep objek permanen,” ujar Gordon.
 
Sumber : Okezone

Share/Save/Bookmark

0 komentar: