Riset ini dilakukan dengan mengamati 2.000 pria usia 40-47 tahun, setengah di antaranya telah didiagnosa dengan kanker prostat. Para peneliti melakukan perbandingan dari pria yang mengetahui bahwa rambut mereka mulai menipis sebelum usia mereka 30 tahun, dengan mereka yang tidak. Setelah itu dibuat grafik berapa banyak responden dalam tiap kategori yang juga mengidap tumor.
Hasil penelitian, yang dipublikasikan dalam Journal of Epidemiology, menunjukkan bahwa pria yang mengalami kerontokan rambut lebih muda ternyata memiliki peluang lebih rendah mengembangkan tumor kanker prostat.
Dari data tersebut, para peneliti melihat bahwa pria-pria ini memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi. Ketika folikel rambut terekspos limpahan dihydrotestosterone, bahan kimia yang diproduksi oleh testosteron, kebotakan bisa terjadi. Hal ini membuat peneliti menyimpulkan bahwa pria dengan kadar testosteron yang tinggi memiliki peluang lebih tinggi juga kehilangan rambut. Namun, studi ini mengatakan bahwa pria yang memiliki kadar testosteron yang tinggi pada usia muda kemungkinan akan menyebabkan kebotakan, sekaligus melindunginya dari perkembangan tumor.
Kepala manajemen penelitian di The Prostate Cancer Charity mengatakan bahwa studi terbaru ini juga menyediakan wawasan baru mengenai bagaimana testosteron bekerja di dalam tubuh.
"Usia di mana pria mulai mengalami kerontokan rambut ternyata bukan merupakan faktor risiko untuk kanker prostat," ujar Dr Helen Rippon.
Hanya 25 - 30 persen pria yang masuk ke dalam kategori ini, yang mulai membotak atau benar-benar botak di usia 30 tahun. Angka tersebut naik menjadi 50 persen ketika usia pria 50 tahun.

0 komentar:
Post a Comment